AlanBIKERS.com – Jangan kaget, jika Anda bertemu dengan anggota Begundal Hijrah atau saat menyambangi basecamp mereka di bilangan Dago, Bandung, Jawa Barat. Tampilan mereka yang sangar dengan tubuh penuh tatto plus atribut Bikers, sempat membuat takut atau was-was bagi yang pertama kali melihatnya. Sesaat kita terpikir dengan Hells Angels, salah satu geng motor yang ditakuti di Amerika.
Ya, Begundal Hijrah adalah komunitas sepeda motor di Bandung yang semua anggotanya pernah mengalami masa kelam dalam hidupnya. Mereka berasal dari anak-anak jalanan terdiri dari mantan penjahat/preman, mantan pecandu narkoba, musisi jalanan, gangster dan lain sebagainya. Begundal Hijrah mewadahi mereka semua yang berniat hijrah dari kegelapan menuju jalan yang terang atau lurus.
Menurut Bro Rian yang akrab disapa Barko selaku Ketua, Begundal Hijrah berdiri sejak dua tahun lalu, tepatnya pada 30 Januari 2019. Saat ini, komunitas para mantan ‘orang jahat’ ini diikuti lebih kurang 150 anggota pria dan wanita. Begundal Hijrah diperkuat dengan penyebaran chapter di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Garut, Bogor, Cianjur, Karawang, Bekasi, Sumedang, Tasikmalaya, Palembang, Medan, Makassar, Jawa Tengah, Bali dan daerah lainnya.
“150 members itu hanya di Bandung saja. Jadi, kalau ditambah dengan member yang ada di beberapa chpater, total keseluruhan mencapai lebih kurang 300 anggota,” tambah Bro Barko. Lebih lanjut Bro Barko mengatakan, meski diawali dari komunitas motor, namun tidak semua anggotanya dari klub motor, ada beberapa dari musisi jalanan, gangster, eks preman, eks napi dan lain-lain. “Kita akan menerima anggota apapun latar belakangnya,” tukasnya.
Begundal Hijrah sendiri tidak menentukan motor yang harus dipakai saat menjadi anggota. Apa pun merek atau jenis motornya, semua akan diterima menjadi anggota. Asalkan mereka punya niat yang tulus untuk berhijrah. Namun, model motor yang banyak digunakan anggota Begundal Hijrah adalah motor kustom.
Dakwah dengan Rolling thunder Keliling Kampung atau Kota
Sebagai Bikers yang sedang melakukan perubahan hidup dengan berhijrah, banyak kegiatan yang kerap dilakukan anggota Begundal Hijrah, seperti dakwah on the street. Yaitu melakukan dan menyiarkan dakwah dengan rolling thunder keliling kampung atau kota. Dengan dakwah ini, Begundal Hijrah menjumpai saudara-saudaranya yang masih menggeluti dunia kelam. Mengajak mereka untuk bersama-sama belajar hijrah, yang tujuannya agar bisa saling mengingatkan satu sama lainnya.
Tak hanya itu, Begundal Hijrah juga selalu melakukan pengajian rutin setiap Kamis malam dan giatkan khidmat masjid setiap Jumat, serta Mudzakarah atau Khalaqah Qur’an. Banyak anggota antusias dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Begundal Hijrah. “Karena program yang kita adakan bukan hanya untuk mengaji saja, tetapi juga diarahkan kepada usaha-usaha kreatif seperti pelatihan servis HP, agar selaras antara ngaji dan juga ngejo (istilah Sundanya),” tutur Bro Barko.
Menurut Bro Barko, hampir semua anggota merasakan berbagai perbedaan. Sering menemukan banyak keanehan, namun banyak pula rintangan serta hinaan yang sering dialami. Namun, semua itu tidak menyurutkan semangat kami untuk terus berhijrah, semua cobaan dan ujian ini justru membuat kami bisa saling menguatkan untuk saling istiqomah.
Hijrah menuju jalan yang lurus perlu sebuah proses, semuanya tidak instan. Yang tidak kuat dengan cobaan, saat itu pula mereka akan putar balik alias nggak sanggup. “Seperti saat dulu kita juga nggak langsung mutlak nakal, berawal dari coba-coba, akhirnya ketagihan dan jadi pecandu. Nah, fase itu sekarang kita balik saja ke fase hijrah. Yang awalnya cuma coba-coba hijrah, akhirnya jadi terbiasa bahkan kecanduan. Kalau tidak ibadah, sepertinya ada yang kurang atau bahkan tidak tenang,” kata Bro Barko.
Selaku Penasehat dan Orangtua Asuh ratusan anak jalanan yang jadi anggota Begundal Hijrah, Bro Jhonta Herry Padmono sangat mengapresiasi dan mendukung komunitas motor yang beranggotakan para mantan yang pernah bergelut dalam dunia hitam tersebut. “Dulu, saya juga pernah nakal dan jadi preman, saya pernah merasakan hal seperti itu. Ini seperti kilas balik dalam kehidupan saya. Makanya saya mencoba menjadikan mereka menuju ke jalan yang lurus dan kehidupan Islami,” ungkap Pemilik Graha Auto Classic Cikarang ini.
Rencananya, niat baik dan rasa sosial tinggi yang dimiliki oleh Bro Herry Graha Auto Classic akan berlanjut ke aksi sosial lainnya. “Rencana ke depan, saya akan membuat komunitas untuk perempuan yang anggotanya merupakan mantan-mantan perempuan nakal, PSK dan korban narkoba. Semoga semua ini segera terlaksana. Komunitas yang saya bina ini tidak ada unsur politik atau SARA. Kelompok nirlaba ini murni untuk mencari ridho Ilahi,” pungkasnya. (BH/AB)