AlanBIKERS.com – Duke RC Owners Community (DROC), komunitas dari KTM berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa dalam menyalurkan bantuannya untuk korban gempa Palu. Seperti yang disampaikan Bro Herman perwakilan DROC, dipilihnya Dompet Dhuafa karena sudah melihat dan menilai pergerakannya selama ini.
“Kami telah menelusuri Non Government Organisasi (NGO) atau lembaga kemanusiaan yang peka dan kompeten dalam penanggulangan bencana, kita telah melihat dan menilai pergerakan Dompet Dhuafa, karenaya kami tertarik untuk berkolaborasi. Dompet Dhuafa pertama kali menjadi NGO yang menapaki Palu,” ujar Bro Herman.
Hingga hari Kamis lalu (11/10) tim aktivis kemanusiaan Dompet Dhuafa terus melanjutkan pendirian Masjid sementara, pembangunan MCK bagi para pengungsi Desa Lolu dan Jono Oge, Kec. Biromaru, Kec. Sigi. Sementara tim layanan medis membagi 4 tim dengan tim pertama bergabung dengan TNI menyisir area yang sulit dijangkau di Kabupaten Garut Donggala melalui kapal laut dan berlabuh di Desa Pabean Kecamatan Balaseang.
Tim kedua melakukan pelayanan kesehatan di Kantor RRI Kota Palu berupa pengobatan umum, pelayanan perawatan luka, pelayanan kesehatan ibu hamil dan menyusui. Tim ketiga melakukan pelayanan kesehatan di Pos Salelit DD di Desa Lolu Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi. Tim keempat melakukan pelayanan mobile clinic atau camp visit di pos pengungsian di Desa Lambat Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi.
Dompet Dhuafa sampai Rabu kemarin (10/10) sudah mengupayakan 131 jenazah untuk dievakuasi dari 5 titik lokasi, 586 pasien dengan adanya layanan sehat dengan mencakup 9 titik lokasi, mendatangkan dapur keliling untuk dua titik, hingga mendirikan masjid darurat dan water purifier. Sejauh ini sudah 1.984 penerima manfaat bantuan yang Dompet Dhuafa salurkan.
Hal ini menjadi pemantik berbagai komunitas untuk melakukan kerjasama dengan berbagai NGO maupun lembaga kemanusiaan yang mempunyai program-program yang kuat dalam pengelolaan kebencanaan sehingga kepercayaan dan kerjasama akan tertanam secara baik. Tidak hanya hari itu, selanjutnya akan menjadi awalan bagi komunitas untuk berkolaborasi bersama dalam lingkup kemanusiaan.
“Kolaborasi dalam aksi kemanusiaan menjadi motivasi dari rekan-rekan komunitas dari seluruh Indonesia. Bencana ini menjadikan kita untuk merangkul semua diatas segala perbedaan baik cc, kecepatan hingga jenis maupun tipe bahkan komunitas apapun akan kebencanaan yang terjadi di Indonesia,” tutup Bro Herman.
Hingga Rabu kemarin (10/10) untuk korban meninggal sebanyak 2.010 jiwa, untuk korban luka-luka mencapai 10.679 jiwa, sementara 82.775 jiwa mengungsi di 147 titik dan 671 jiwa hilang. Disisi lain 67.310 rumah rusak, 2.736 sekolah mengalami kerusakan hingga 20 fasilitas kesehatan mengalami rusak berat.