AlanBIKERS.com – ENTAH sengaja atau kebetulan, aksi simpatik Pakai Helm di Kepala (Pahala), digulirkan bersamaan dengan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni. Pastinya, substansi aksi yang digagas lima entitas publik itu justeru mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Bagaimana tidak. Ajakan memakai helm di kepala saat bersepeda motor mencerminkan perilaku yang menaati aturan sekaligus menghormati hak sesama pengguna jalan. Ini senafas dengan salah satu substansi sila kelima Pancasila, yakni menjaga keseimbangan hak dan kewajiban. Sila itu sendiri berbunyi, Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Di jalan raya, semua pengguna jalan punya hak. Semua ada porsinya. Tentu saja, selain hak, ada kewajiban.
Nah kewajiban yang digaungkan aksi Pahala, khususnya para pesepeda motor adalah memakai helm saat berkendara di jalan.
Perlu diingat bahwa sekitar 90% pesepeda motor yang meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan dipicu oleh luka di kepala dan leher. Memakai helm saat berkendara merupakan ikhtiar mereduksi dampak terjadinya kecelakaan. Memakai helm menjadi jurus berkendara rendah risiko (low risk riding). Diharapkan, memakai helm menjadi sebuah kebutuhan, bukan semata kewajiban.
Di bagian lain, aksi simpatik Pahala merupakan wujud kegiatan kemanusiaan. Sisi ini mengajak kita untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini erat hubungannya dengan sila kedua Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab.
Begitu juga saat berlalulintas jalan. Keadilan menjadi penting, apalagi soal keadaban kita sebagai manusia, yakni memakai nurani dan akal sehat. Bukan semata gas dan rem. Ketrampilan mutlak dilengkapi dengan penggunaan akal sehat dan nurani sebagai wujud keadaban kita sebagai manusia.
Menurut Didit Prasetya, ketua pelaksana Aksi Simpatik Pahala, kegiatan kali ini melibatkan lima entitas. Selain Adventurous Riders Club (ARC) R15 Jakarta dan Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), juga didukung oleh Independent Bikers Club (IBC) Jakarta, Skills Jakarta, dan Alanbikerscom. “Kami juga membagikan stiker keselamatan dan 300 ta’jil kepada pengguna jalan dalam aksi kali ini,” papar dia, saat berbincang dengan saya di sela aksi, Jumat, 1 Juni 2018 sore.
Dia menambahkan, Aksi Simpatik Pahala merupakan wujud kepedulian ARC R15 sebagai sesama pengguna sepeda motor. “Pokoknya, naik motor harus selalu ingat Pahala,” katanya.
Untuk memperkuat ajakan Pahala, tambah Rio Winto, ketua IBC Jakarta, pihaknya juga membagikan helm kepada sejumlah pesepeda motor. Pembagian helm menjadi simbolis soal pentingnya memakai helm bagi pesepeda motor. “Sambil membagikan helm, kami juga mengajak pesepeda motor untuk selalu pakai helm saat di mengendarai motor,” ujarnya.
Aksi simpatik digelar di pertigaan Jl Asia Afrika, Senayan, Jakarta. Selain diikuti puluhan anggota kelompok pesepeda motor, kegiatan ini juga didukung anggota masyarakat dan simpatisan.
Gerakan moral seperti ini juga bagian dari pengamalan nilai-nilai Pancasila, terkait dengan kemanusiaan yang beradab maupun keadilan sosial. “Sebenarnya, ide aksi Pahala sudah muncul sejak tahun 2016, namun baru jalan ketika ketemu Pak Edo dari Jarak Aman,” kata Anshor, penasihat ARC R15.
Selamat Hari Lahir Pancasila, selamat menggulirkan Pahala. Semangat. (edo rusyanto)
Baca juga : Edo Rusyanto’s traffic