Sinergi beberapa elemen publik, yaitu komunitas Wisata Panti, Symci, Jarak Aman, dan Independent Bikers Club (IBC) Jakarta melaksanakan touring bertajuk ‘Wisata Panti Symci Road Trip 2018, Sabtu-Minggu lalu (17-18/02). Dalam kegiatan ini juga melibatkan kementerian perhubungan sebagai dukungan material informasi keselamatan jalan, nara sumber, dan helm bagi anak-anak panti.
Selama dua hari kegiatan ini memberikan edukasi keselamatan jalan dilakukan pada hari pertama, mulai dari perjalanan hingga di lokasi. Di area tempat menginap, edukasi dilakukan sambil bermain dan berdiskusi.
Perjalanan dimulai dari kawasan Tebet, Jakarta Selatan menjemput sebanyak 17 anak dari Panti Yatim Indonesia (PYI), lalu dibonceng oleh para biker anggota dari Sym Club Indonesia (Symci) menuju Griya Sawah Lega, Bogor, Jawa Barat. Dalam perjalanannya mereka sempatkan berhenti untuk singgah di dealer motor Yamaha Mekar Motor, Jl Pajajaran, Bogor.
“Kegiatan ini kami rancang cukup lama dan bagian dari kegiatan Wisata Panti untuk mengedukasi anak-anak panti asuhan. Kali ini bekerja sama dengan Symci, IBC, Jarak Aman, dan Kemenhub. Tujuannya untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak sekaligus mengedukasi mereka agar lebih aman dan selamat saat di jalan raya,” ujar Danu, Founder Wisata Panti.
“Bagi saya, ini adalah kali kedua bekerjasama dengan Wisata Panti. Pertama tahun 2016, saat itu dengan anak-anak panti asuhan yang lain diajak berkeliling kota Jakarta sambil diberi diedukasi keselamatan jalan (road safety). Selain merancang konsep dan substansi kegiatan, dalam kedua kegiatan tersebut saya diminta untuk berbagi mengenai berlalu lintas jalan yang aman dan selamat,” lanjut Bro Edo Rusyanto dari Jarak Aman.
Disini Bro Edo melakukan pendekatan berbasis pada apa itu berlalu lintas jalan yang ‘Baik’ dan ‘Benar’. Cara yang baik, tentu saja lawannya adalah buruk, merujuk pada etika dan norma yang berlaku di masyarakat.
“Sedangkan berlalu lintas yang benar, dengan lawannya berlalu lintas yang salah, berpatokan pada regulasi yang berlaku, yakni Undang Undang (UU) No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ),” lanjut Bro Edo.
Sementara itu, Kepala Seksi Promosi Direktorat Pembinaan Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Sapril Imanuel G memaparkan tentang pentingnya memakai perlengkapan perlindungan keselamatan saat bersepeda motor. Kemenhub juga mengajak anak-anak untuk senantiasa mematuhi rambu dan marka jalan ketika berlalu lintas jalan.
“Saya mengajak sinergi elemen publik dan kemenhub untuk juga membangun sistem keselamatan jalan di lingkungan panti PYI. Membangun sistem agar pengelola panti senantiasa mengedukasi seluruh warga panti agar punya budaya keselamatan jalan. Mulai dari adanya papan informasi seputar keselamatan jalan, papan informasi mengenai marka rambu, hingga para pengelola panti memberi teladan kepada anak-anak panti,” tutup Bro Edo.
“Buat kami ini adalah hal baru, termasuk touring dan edukasi keselamatan jalan bersama komunitas lain. Kami berterimakasih. Anak-anak senang sekali mengikuti touring ini. Mereka belum pernah,” ujar Abi, salah seorang perwakilan pengelola panti.
Touring hanya salah satu fitur dalam mengedukasi anak-anak maupun pengelola panti, edukasi yang diberikan selama dalam perjalanan maupun di lokasi touring, melengkapi apa yang akan hendak dibangun selanjutnya, yaitu budaya keselamatan di kawasan panti tempat anak-anak bermukim.
Harapannya, kelak ketika mereka sudah kompeten berkendara menjadi pengemudi yang humanis. Mereka yang memprioritaskan keselamatan. Sudi bertoleransi dan menaati aturan demi keselamatan bersama, bukan semata keselamatan diri sendiri. Intinya, selamat sampai tujuan, bukan semangat sampai tujuan.
“Jangan menyerah, tetap optimistis. Semua pasti ada jalannya,” ujar Bro Firdi, Ketua Symci. (Edo/AB)