AlanBIKERS.com – Bagi sebagian orang, motor tua bukan sekadar kendaraan, melainkan alat transportasi yang dapat menambah pertemanan dan mempererat persaudaraan. Bahkan, motor lawas bikin pemiliknya makin bangga…
Meski dianggap besi tua, gampang mogok dan boros bensin, justru motor lawas menjadikan pemiliknya makin bangga penuh dengan cerita dan warna. Hal inilah yang dirasakan oleh Bro Hani Black Crows, Bikers motor klasik yang masih aktif sebagai Life Member dan Founder Iron Horse MC Indonesia .
“Pakai motor tua justru banyak sukanya dibanding dukanya. Punya kebanggaan tersendiri saat menungganginya. Lebih keren lagi jika punya koleksi motor tua yang secara operasional mesinnya sangat bervariasi. Dengan motor tua, kita bisa kenal banyak kawan sehobi dimana pun berada, yang bisa dijadikan teman untuk tukar pendapat,” ujar Bro Hani Black Crows.
Baca juga : Rayakan 4th Anniversary, MBCC Berbagi Rezeki dengan Masyarakat
Sedang dukanya, menurut pemilik Meguro 500cc tahun 1958, DKW Hummel 50cc tahun 1951 dan motor ATV roda 4 itu adalah seni yang harus dijalani oleh pehobi motor tua. “Jadi, jangan dijadikan beban. Yang namanya ciptaan itu nggak bakal ada yang sempurna. Dibalik suka ada duka, dibalik duka ada suka, jadi, tinggal bagaimana kita menyikapinya,” tuturnya.
Sejak kecil, Bro Hani Black Crows suka melihat Ayahnya yang saat itu menggunakan Zundapp Twin yang suaranya menggelegar. Saat menunggangi motor keluaran Jerman tersebut, ayahnya terlihat gagah. Semenjak itulah, Ia punya cita-cita jika saat besar nanti harus bisa punya motor seperti ayahnya. “Sayangnya, ketika sudah besar saya tidak bisa punya Zundapp Twin seperti kepunyaan ayah. Namun, saya bersyukur masih bisa memiliki motor tua, yaitu Matchless 350cc buatan Inggris tahun 1953,” kenangnya.
Baca juga : 20 Tahun Berpisah, Dua Bikers Klasik Dipertemukan Lagi Lewat Touring
Bro Hani Black Crows sekali lagi mengucap syukur karena masih bisa meneruskan dan merawat motor-motor lawas ayahnya seperti Binter Mercy lansiran tahun 1980 Platina dan tahun 1984 CDI, serta Honda CB 200cc Full Custom. “Motor-motor tua tersebut pernah menemani saya saat masih muda untuk memacu performanya di jalan raya antara Klender hingga Buaran, Jarta Timur,” pungkasnya. Keren Bro! (TR/AB)