AlanBIKERS.com – Haji Ali Hendi Arifin sudah sekitar 5 tahun pensiun sebagai karyawan PT Astra Honda Motor (AHM), hobinya di dunia otomotif roda dua sebagai bikers masih terus dijalaninya meski tidak lagi bekerja di pabrik sepeda motor kenamaan tersebut. Bahkan lebih ‘menggila’, dia lebih leluasa menjalani hobinya ini, khususnya riding dengan melakukan solo touring dan sengaja mengajak istri tercinta menjadi bocengernya saat touring.
Semasa bekerja di AHM dia sangat aktif di klub bikers yang beranggotakan para karyawan AHM, yaitu Honda Owners Club (HOC). Dengan Nomor Registrasi Anggota (NRA) 100 yang dimilikinya pernah memangku jabatan sebagai Dewan Pembina dan Dewan Pelindung HOC. Selalu tampil bersahaja dan karakter yang mengayomi seluruh anggota HOC, khususnya yang muda-muda membuatnya sangat akrab disapa dengan sebutan Ayah Ali di kalangan anggota HOC.
Kombinasi hobinya sebagai biker lalu selalu mengayomi orang sekitarnya terutama para pemuda, Ayah Ali pun tanpa disengaja menjadi driver ojek online (Ojol) di Gojek. Meski usianya sudah menginjak sekitar 60an, namun jiwa enerjik yang dimilikinya tergugah untuk membantu beberapa mahasiswa dan ojek pangkalan yang ingin menjadi anggota Gojek tiga tahun lalu atau dua tahun setelah dia pensiun, saat itu ada pembukaan anggota besar-besaran di GBK Senayan, Jakarta.
Dari awalnya karena niat dan usaha ingin membantu tersebut, akhirnya 10 orang lolos diterima menjadi driver Gojek dan salah satunya adalah Ayah Ali sendiri. Sejak itulah yang awalnya karena iseng, dia pun menikmati profesi barunya itu. Dia pun bisa riding saat dapat orderan atau ‘ngebit’ dengan Honda Vario kesayangannya yang juga sering menemaninya touring ke beberapa pelosok Nusantara.
Dibalik karena isengnya ini, Ayah Ali saat itu usai dipastikan lolos menjadi driver ber-nazar dihadapan sang istri bahwa dia akan menyisihkan sebagian penghasilan dari Gojek untuk berangkat Umroh bersama, tidak hanya itu, dia pun ber-nazar akan mengenakan jaket khas Gojek selama di Tanah Suci nanti.
“Untuk bisa merealisasikan nazar saya itu, sebagian hasil Gojek saya kumpulkan, agar tak tergoda, uang tersebut ditukar dengan dollar. Desember lalu menerima pemberitahuan dari Gojek bahwa saya telah 888 hari bergabung sebagai driver. Tak terasa sudah tiga tahun saya menjalani profesi sebagai driver Gojek. Saat saya cek simpanan dollar, ternyata sudah $3.600 (sekitar Rp 50 juta). Alhamdulillah cukup untuk umroh berdua,” ujar Ayah Ali dengan mata berkaca kaca menahan haru penuh suka cita.
Dia menceritakan, sebenarnya mencari penumpang atau ‘ngebit’ dilakukan dengan santai, kalau ada konsumen jalan, jika tidak diam saja santai di rumah. “Rata-rata perhari bisa mengumpulkan Rp150.000 – 200.000. Alhamdulillah tahun ini saya bisa ajak istri menginjakkan kaki lagi di Mekah dengan ibadah Umroh,” lanjut Ayah Ali.
Sebelumnya, tahun 2004 dia telah menunaikan ibadah haji dan sang istri pun sudah berhaji pada tahun 2003 atas perjalanan dinas. Umrohnya yang sangat spesial kali ini dilaksanakan pada tanggal 17 – 26 Desember 2018 lalu, berangkat bertiga dengan si bontot yang juga ikut umroh dari hasil tabungannya sendiri.
Nazar ingin mengenakan jaket Gojek selama di Madinah hingga Mekah pun tunai dibayarnya, tak ayal lagi jaket Gojek yang dikenakannya menarik perhatian banyak orang selama disana, karena seperti diketahui kebanyakan umat berumroh mengenakan pakaian. Tidak sedikit yang bersimpati dan menyalaminya juga ‘kepoh’ atas apa yang dicapainya ini. Bahkan ada yang mewancarai dan merekam hingga meng-uploud ke Youtube.
“Ada juga beberapa yang iseng dengan nada bercanda menanyakan kemana saja rute Gojeknya di Arab Saudi. Saya jawab saja, siap kemana saja dan mau Go-food apa saja,” ujar Ayah Ali balas bercanda.
Sekembalinya dari berumroh akhir Desember lalu, dia berpesan dan berikan tips kepada rekan Gojek dan siapa saja, “jika kita memiliki keinginan baik, diniatkan kepada Allah, lalu berusaha sekuatnya, Insya Allah akan diberi jalannya,” pesannya.
Sementara itu, Bro Mustofa akrab disapa Mas Mus selaku Ketua Umum HOC menyimpan kenangan manis dan pengalaman berharga saat Ayah Ali aktif di kepengurusan HOC. Dia sangat terkesan dengan sosok Ayah Ali yang selalu memberi nasehat serta semangat kepada yang muda-muda untuk lebih aktif dalam berkarya bersama di HOC dan berguna untuk orang banyak.
“Diantaranya yang sangat berkesan dan tak akan terlupakan ketika Ayah Ali berikan Tauziahnya didalam acara renungan malam pada setiap kegiatan HOC, selalu menyentuh kalbu dan membuat jiwa kami tergugah karenanya,” ujar Mas Mus.
Keterikatan emosional yang sangat dalam antara Ayah Ali dengan HOC, meski tidak lagi menjadi karyawan AHM dan sesuai AD/ART HOC tidak menjabat dalam struktur kepengurusan HOC, namun kini Ayah Ali tetap terdaftar didalam HOC sebagai Anggota Kehormatan.