AlanBIKERS.com – Judul artikel ini mengutip judul ulasan di koran Warta Kota, edisi Minggu, 26 Mei 2018. Ulasan koran yang terbit di Jakarta itu cukup menarik. Ditegaskan bahwa gerakan publik untuk membangun kesadaran pengguna jalan lebih aman dan selamat masih dibutuhkan.
Boleh jadi. Kesadaran itu diperlukan Indonesia guna memangkas fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan yang merenggut 70-an jiwa setiap hari. Korban yang bergelimpangan itu merupakan buntut dari 200-an kecelakaan yang terjadi setiap hari di jalan raya kita. Sebuah fakta data yang mengenaskan.
Warta Kota dan belasan media massa yang berkantor di Jakarta menulis dengan lugas tentang pentingnya kampanye keselamatan jalan. Mereka hadir di ajang Mini Road Safety Festival (MRSF) 2018 yang saya gulirkan bersama Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman).
Pelaksanaan gerakan membangun kesadaran berlalu lintas jalan yang aman dan selamat ini dibagi dalam dua hari. Pertama, Sabtu, 12 Mei 2018. Hari itu digulirkan lima bentuk kegiatan. Kelimanya mencakup diskusi, pelatihan ketrampilan berkendara sepeda motor, pameran foto keselamatan jalan, deklarasi keselamatan jalan, dan musik keselamatan jalan. Kedua, Sabtu, 19 Mei 2018 digulirkan Aksi Simpatik Kampanye Keselamatan Jalan dan Pembagian Tajil.
Pada hari pertama, tak kurang dari 180 peserta yang hadir. Mereka berasal dari sekitar 35 kelompok pengguna sepeda motor di Jakarta dan sekitarnya. Lalu, kalangan dunia usaha, kementerian perhubungan, jurnalis, dan masyarakat umum. Tentu saja konsentrasi terbesar peserta kegiatan kala itu ada di acara diskusi yang kali ini bertajuk, ‘Sinergi Mudik Sehat, Mudik Selamat.’
Diskusi menghadirkan para pembicara dari beragam kalangan. Mereka adalah Ahmad Yani, direktur Pembinaan Keselamatan Ditjen Hubdat Kementerian Perhubungan RI. Lalu, Ahmad Muhibbuddin, wakil ketua Yayasan Astra Honda Motor. Sedangkan dari kalangan industri hadir Widjang Djendrawan, head of Road Safety and Motorsport Committee Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi). Guna membantu kelancaran diskusi, saya diminta sebagai moderator.
Bagi Ahmad Muhibbuddin, wakil ketua Yayasan Astra Honda Motor, membangun kesadaran bersepeda motor yang aman dan selamat merupakan hal penting. “Karena itu, kami juga mendukung kiprah Jarak Aman,” papar dia.
Lewat diskusi tersebut diharapkan terjadi transfer pengetahuan dan wawasan sehingga mendorong kesadaran akan pentingnya berlalu lintas yang minim fatalitas, termasuk saat perjalanan di musim mudik dan balik Lebaran. Maklum, musim mudik merupakan salah satu rentang waktu yang menurut fakta data menimbulkan kecelakaan cukup tinggi. Setidaknya, setiap hari ada 46 orang korban meninggal dunia akibat kecelakaan pada musim mudik 2017.
“Target kami ada penurunan angka kecelakaan selama mudik Lebaran tahun ini,” kata Yani dalam acara Diskusi Keselamatan Jalan Sinergi Mudik Sehat, Mudik Selamat di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu 12 Mei 2018, seperti dilansir viva.co.id.
Format Festival
Format ‘festival’ saya pilih untuk meramu kampanye agar lebih variatif dan mampu merangsek pemikiran para peserta atau target kampanye. Dalam menambah pengetahuan dan pemahaman sang target, diskusi merupakan medium yang cukup efektif. Tak semata berdiskusi, para peserta yang kian kuat pemahaman tentang keselamatan jalan, membulatkan tekad lewat ‘deklarasi’.
Kebulatan tekad itu diwujudkan dalam keseharian ketika berlalu lintas jalan. Tujuannya tentu saja untuk memperkecil risiko sekaligus mempersempit celah terjadinya kasus kecelakaan lalu lintas jalan.
Pameran dan lomba foto dalam MRSF 2018 menjadi jurus tersendiri dalam menggaungkan kesadaran berlalu lintas jalan yang aman dan selamat. Lewat ajang itu diharapkan mampu memotivasi, menginspirasi, sekaligus mengapresiasi gerakan kelompok pesepeda motor terkait keselamatan jalan. Pada gilirannya juga ekaligus mensinergikan gerakan publik untuk mewujudkan lalu lintas jalan yang humanis.
Lomba foto kampanye keselamatan jalan digelar sepanjang 21 April 2018 hingga 5 Mei 2018. Tema foto seputar kampanye keselamatan jalan yang dilakukan oleh kelompok pesepeda motor di Jadetabek, sedang peserta yang diizinkan mengikuti lomba adalah anggota kelompok pesepeda motor atau simpatisan kelompok pesepeda motor.
Sebanyak 18 peserta mengikuti kontes kali ini dengan memperlombakan 34 foto. Foto yang dilombakan selain dikirim ke panitia pelaksana MRSF 2018 juga dipublikasikan melalui media sosial instagram.
Tampil selaku ketua dewan juri adalah Harryanto, redaktur pelaksana foto harian Media Indonesia.
Lomba menghasilkan tiga pemenang utama, yakni; Juara I : Kampanye Motor Bukan Untuk 17 Tahun ke Bawah
Meike Haryani (Nmax Riders Bekasi). Lalu, Juara II : Kampanye Helm untuk Anak, Danu (Symci Indonesia)
Juara III : Kampanye Setop Lawan Arus Lalu Lintas, Davi P (Pulsarian Indonesia)
Empat pemenang foto favorit terdiri atas Pertama : Irwan Rimawan (HVC Tangerang), Kedua : Bonifacius Jaka (IBC Jakarta), Ketiga : Bonifacius Jaka (IBC Jakarta), dan Keempat : Reza Agis Surya Putra (Koster Indonesia).
Sementara itu, kampanye melalui pelatihan alias praktek berkendara digulirkan dalam MRSF 2018 dengan menggandeng instruktur-instruktur berpengalaman dari main dealer Honda, yakni Wahana.
Ramuan diskusi, praktek, lomba dan pameran foto direkat dengan sajian musik berbalut pesan keselamatan jalan. Ini menjadi format anyar dalam menggulirkan kampanye keselamatan jalan di Tanah Air. Tentu saja buahnya tak bisa dipetik dalam sekejap. Setidaknya, festival kali ini adalah ikhtiar sekaligus diharapkan menjadi row model dalam Jarak Aman menggulirkan ajakan berlalu lintas jalan yang humanis.
Saya tertolong oleh dukungan sejumlah kolega, termasuk korporasi yang sudi urun rembug biaya untuk menggelar festival pertamakali ini. Para kolega dengan antusias membuka jalan, sedangkan korporasi menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) nya dengan suka hati. Lewat kepedulian mereka pula penyebaran pesan keselamatan jalan kian meluas. Tak semata lewat tatap wajah dan pemberitaan di media arus utama, namun juga bergelora di jejaring media sosial.
Semoga berfaedah untuk mewujudkan lalu lintas jalan yang humanis. Semangat. (edo rusyanto)
Baca juga : Edo Rusyanto Traffic