AlanBIKERS – Alow all Bikers Indonesia! belum lama ini Komunitas Touring Indonesia (KTI) Kembali gelar acara ngumpul – ngumpul berpetualang lagi dengan tajuk “KTI Ngaprak Bareng 2025”. Acara yang menggabungkan kegiatan touring dengan camping ini berlangsung di Camping Bukit Aren Incoe Galunggung, Dusun Cibodas, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu-Minggu (12-13/7).
Selaku Panitia Pelaksana kali ini adalah KTI Regional Jawa Barat & Pusat yang turut didukung panitia lapangan dari berbagai chapter, termasuk Uncle Jenk, Bro Rama Bargawa selaku Ketua Pelaksna dan rekan-rekan KTI Jabar mulai dari Kang Aduy, Bro Dwi Soekarno, dan Bro Jaya.
“Kata “Ngaprak” didalam KTI dimaknai sebagai simbol eksploitasi lintas alam dan budaya tanpa batas strata sosial dan besar-kecilnya mesin motor. Dan Ngaprak Camp memiliki makna dan sebagai versi lebih khidmat. Dalam pelaksanaannya seluruh perjalanan ditutup dengan kegiatan berkemah (kemping) bersama di tempat alam terbuka yang asri,” jelas Uncle Jenk yang juga Koordinator KTI Jabar.
Baca juga: XSR East Java Voyage Ajak Komunitas Yamaha XSR 155 Nikmati Touring Keliling Jatim
Untuk kegiatan KTI Ngaprak kali ini diikuti sekitar 80 bikers penggemar menjelajah atau berpetualang yang tergabung didalam KTI. Mereka datang dari berbagai daerah seperti sekitar Jabodetabek, Bandung Raya, Sumedang, Cirebon, Garut, dan beberapa daerah dari luar Pulau Jawa yang bahkan menumpang dengan motor temennya.
Menariknya, diantara peserta ada yang menggunakan motor klasik atau lawas seperti motor Scorpio lama, Supra Batman, serta motor Anhang (trailer motor mini). Dari yang belum berpengalaman hingga bikers yang berpengalaman berpetualang. Semuanya berangkat dengan semangat yang sama, yaitu mencari momen selama perjalanan, bukan sekedar mencapai garis akhir.
Para peserta dari berbagai daerah ini memulai perjalanannya dari beberapa tempat yang berbeda seperti SPBU Kali Ulu Cikarang, Al-Jabbar Bandung, hingga lintasan alternatif sekitar Majalengka dan Subang. Bisa dibilang kegiatan ini bukan sekadar touring, tapi ajang silaturahmi dan healing bareng lewat hobi roda dua sesuai tema acara yaitu “Touring Rasa Saudara, Jelajah Rasa Nusantara”.
Baca juga: GSrek Jakarta Sukses Gelar Touring Magical Mystery Ride di Sulawesi
Bro Adam Hidayat, salah satu peserta yang memilih berkendara sendirian dan sempat berhenti makan siang di bawah pohon di pinggir hutan menyampaikan bahwa jalur Parentas jadi menu utama. “Bukan karena ekstremnya, tetapi karena pemandangannya yang membuat kita terdiam dan bersyukur,” ujarnya.
Banyak Cerita Menarik Hingga Tersesat ke Jalur Makam Keramat
Tidak sedikit cerita menarik yang dialami para peserta mulai dari rantai motor putus dua kali, shockbreaker patah, tersesat ke jalur makam keramat, hingga bertarung di atas jembatan gantung yang bergoyang di atas sungai Cimanuk. Namun semuanya tetap menikmatinya dengan penuh sukacita dan canda tawa bersama.
“Ngaprak Camp ini bukan touring biasa, ini adalah healing berjamaah. KTI bukan soal komunitas yang cepat-cepatan, tetapi komunitas rasa, rasa ingin tahu, rasa ingin dekat, rasa ingin pulang dengan cerita,” ujar Bro Rosan J Ishak yang membawa rombongan motor berusia lebih dari 20 tahun didalam kegiatan ini.
Baca juga: NMAX Experience : Ride A Decade Berakhir Sukses di 11 Kota Indonesia
Ngaprak Bareng 2025 bukan ajang uji nyali, tetapi perjalanan yang memeluk nilai. Tentang bagaimana komunitas bisa menjadi rumah kedua bagi mereka yang ingin menjelajah tidak hanya ruang, tetapi juga waktu dan diri sendiri.
“KTI itu bukan sekadar komunitas motor, tapi komunitas manusia yang pengin hidupnya lebih kaya cerita. Kita gak mau bikin acara yang mahal atau eksklusif, tapi acara yang bisa dinikmati semua kalangan, bahkan yang motornya udah 20 tahun sekalipun,” jelas Uncle Jenk.
Seluruh rangkaian acara ditutup dengan doorprize dan fun games melengkapi keseruan acara ini yang menyisakan jejak, bukan hanya di jalan, tetapi di kenangan setiap peserta. Bahkan ada beberapa menyempatkan diri ziarah ke makam orang tuanya, mengunjungi kampung halaman, hingga membeli oleh-oleh kerupuk kulit sebagai simbol “aku ingat kalian”.
“Rute tahun ini lumayan jail, tapi tetap aman kok. Tujuannya biar peserta ngerasa puas dan punya kisah unik yang gak bisa didapetin di touring biasa,” tutup Bro Rama Bargawa selaku Ketua Pelaksana. (KTI/AB)