AlanBIKERS.com – Tugu Nol Kilometer di Pulau Sabang, Aceh menjadi monumen simbol perekat dari Sabang sampai Merauke. Diresmikan pda 9 September 1997 oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno saat itu. Di pulau paling barat Indonesia itu menjadi target dan dijadikan agenda touring oleh para bikers untuk bisa berfoto dengan motor tunggangannya disana.
Demikian pula yang dilakukan oleh Tiger Riders Club (TRiC) jelang akhir tahun lalu. Dalam rangka untuk memperingati 17 tahun TRiC dan 17 tahun HTCI, mereka melaksanakan touring dengan tagline ‘TRiC Long Journey To Nol Kilometer’ dengan tema ‘Together We Unite And Rise’.
Touring menuju Nol Kilometer Sabang oleh TRiC tersebut diwakili oleh Bro Herry King (President Mother Chapter ), Bro Ucok Hasibuan (Founder) dan Bro Ucup (Full Member). Keberangkatannya dilakukan dari Basecamp TRiC, ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan, Jum’at (15/10/2021) pukul 22.00 WIB. Pelepasannya dihadiri member dan prospect TRiC, perwakilan klub dari HTCI Pengda DKI dan JHBC.

Baca juga : Tiket Resmi MotoGP Indonesian Grand Prix 2022 Bisa Dipesan Lewat Dyandratiket
Dari sini mereka riding menuju Pelabuhan Merak dan sempat singgah di Sekretariat Banten Honda Tiger Club (BHTC). Turut menemani sampai Pelabuhan Merak perwakilan dari TRiC, TITAC, BHTC, Papahot dan Retro Rembang. Setibanya Pelabuhan Bakauheni mereka singgah di Bandar Lampung.
Usai menikmati sarapan bersama TRiC Outside Chapter, JTC dan BLTC lanjut menuju Kota Pasawaran Lampung yang disambut perwakilan dari MOTIC Pasawaran. Perjalanan dilanjutkan ke Kota Krui melalui Pesisir Barat Lampung, Kota Agung.
Setelah bermalam, keesokannya hari Minggu (17/10) lanjut menuju Bengkulu. “Perjalanan yang sangat eksotis disuguhi pemandangan hutan, gunung, pantai dan laut di pesisir barat Lampung. Kami melintasi 2 kali Taman Nasional Bukit Barisan suasana hutan yang sangat lebat dengan lintasan yang sangat bagus,” jelas Herry King.
Setelah bermalam di Bengkulu dilanjutkan eksplor objek wisata disana, seperti Pantai Panjang, Rumah Pengasingan Bung Karno, Mesjid Jamik dan Benteng Merlborough peninggalan Kolonial tahun 1714 – 1741. Mereka lanjut perjalanan Sumatera Barat, melintasi kota-kota penghubung seperti Kota Manna dan Kota Muko Muko.
Sempat diguyur hujan deras, saat tiba di perbatasan Bengkulu dan Sumatera Barat sudah ditunggu bikers dari Honda Tiger Lunang Silaut (HTLS). “Setelah makan malam dan istirahat, Ketum HTLS menyarankan agar kami agar tidak melanjutkan perjalanan dikarenakan cuaca yang kurang kondusif, kami pun memutuskan bermalam di Kota Lunang,” ujar Bro Herry. (TRiC/AB)
Lanjut Baca : Cerita TRiC Long Journey To Nol Kilometer Peringati 17 Tahun TRiC dan HTCI (Part 2)