AlanBIKERS.com – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, sekitar 250 bikers dari berbagai klub/ komunitas yang berada di Jabodetabek melakukan kegiatan dengan tagline ‘Merdeka Ride and Charity’, Minggu (18/08).
Acara yang diinisiasi oleh Dragon 76 (Seventysix) MC Chapter Indonesia ini diikuti perwakilan dari Ruby Owner Club MC Indonesia, Keluarga Besar Regal Raptor Riders Indonesia, Yamaha Byson Bekasi Club, Xabre Owner Bekasi Raya, Komunitas Motor Rescue, BRAC, Angle Wolf MC Indonesia, BISC, FMBC, Komunitas Biker Tuna Rungu, Rabel Wolf NC dan lainnya.
“Dalam kegiatan ini, kami mewajibkan seluruh peserta untuk memasang bendera merah putih di motornya dan mematuhi setiap rambu lalulintas saat riding konvoi,” ujar Bro Dhaenk Agus selaku Ketua Pelaksana kegiatan sekaligus Road Captain dari Dragon Seventysix MC Chapter Indonesia.
Kegiatan ini menjalankan misi kemanusiaan dengan aktifitas sosial, yakni memberikan donasi kepada Yayasan Rehabilitasi Disabilitas Mental Al Fajar Berseri di Tambun Selatan. Dalam baksos ini turut didukung PT. Ajidharmamas Tritunggal Sakti, PT. Ajidharma Corporindo dan PT. XC Cleanindo.
“Dalam kegiatan ini kami mengajak beberapa perusahaan untuk ikut mendukung dan bergabung dengan kegiatan kita. Disini kami juga ingin membantu untuk melaksanakan program CSR (Corporate Sosial Responsibility) mereka,” lanjut Bro Mico Mahardika, President Dragon Seventysix MC Chapter Indonesia ini.
Rangkaian kegiatan ini mengambil titik kumpul awal dari Patung Kuda Kota Harapan Indah Bekasi sekitar pukul 08.00 WIB, kemudian riding menuju tempat Yayasan Rehabilitasi Disabilitas Mental Al Fajar Berseri di Tambun Selatan. Setibanya di lokasi rombongan ini menggelar upacara bendera.
Bertindak selaku inspektur upacara adalah H. Sodikun, Ketua Nasional Ruby Owner Club MC Indonesia. Dalam pesannya, dia mengatakan bahwa Panti Rehabilitasi Disabilitas Mental merupakan salah satu yang perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat, terutama dalam hal rehabilitasi sosialnya.
“Penyandang disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sering mendapat stigma negatif dari masyarakat. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu mensosialisasikan kepada semua pihak tentang perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Karena mereka memiliki hak yang sama untuk hidup layaknya orang pada umumnya,” ujar H. Sodikun.