AlanBIKERS.com – Meski hanya berhasil finis di posisi 11 di MotoGP Indonesia 2022, Minggu (20/3) lalu di sirkuit Mandalika, Pembalap Gresini Racing MotoGP, Enea Bastianini masih mendapat 5 poin untuk tetap bertahan di puncak klasemen pebalap, kini dia kantongi 30 poin pasca kemenangan di Qatar.
Sempat diguyur hujan deras jelang balapan hingga sempat diundur untuk menunggu hujan berhenti, bahkan seharusnya 27 lap dikurangi menjadi 20 lap. Kondisi lintasan basah menjadi kendala selepas start karena percikan air dari pembalap di depan yang membuat pandangan jadi terhalang.
“Harus mewaspadai agar bisa mengendarai motor dengan baik. Karena pada awal lap saya tak bisa melihat apapun karena kondisi lintasan yang basah, membuat saya lebih berusaha. Akhirnya secara bertahap bisa menguasai keadaan. Bisa mendapat ritme dan bisa kembali kencang terutama di sisa sepuluh lap akhir,” jelas Enea.
Baca juga : Federal Oil™ Luncurkan Produk ‘Generasi Baru’ yang #PastiBikinBanggaIndonesia
Pembalap bernomor 23 ini mengungkapkan kekesalannya saat sudah pimpin rombongan di depan, sayangnya mendapat tekanan dari pembalap lain.
“Saya dipaksa melebar di tikungan dua oleh Darryn Binder yang padahal saya sudah membalap rombongan pembalap ini sehingga memaksa saya mengekor di rombongan. Beruntung bisa memperbaiki posisi dan posisi sebelas tidaklah buruk. Padahal bisa finis posisi delapan, maaf atas kejadian ini, tapi ini penting untuk menambah poin dan pada akhirnya balapan yang luar biasa,” lanjut Enea.
Sementara itu, Fabio Di Giannatonio sebagai pembalap baru di MotoGP mengakui mendapat pengalaman mengagumkan balapan di kondisi hujan, bisa bertahan finis posisi 18.
“Tak bisa diungkapkan bahagianya bisa berada di grup depan. Hari ini bisa balapan dari posisi jauh lebih baik di garis start dan ingin menunjukkan bisa mempertahankan posisi hingga akhir. Sayangnya mulai hujan deras sebelum balapan dan benar-benar hal baru buat saya melajukan motor MotoGP di kondisi lintasan basah,” ujar pembalap yang akrab dipanggil Diggia ini.
Diggia menambahkan, dia akhirnya menemukan ritme pada akhir balapan di mana sudah terlalu jauh dari posisi. Bagaimanapun juga dia senang karena ini menjadi pengalaman terbaik. “Ini menjadi cambuk buat saya karena ingin melakukan yang terbaik, kita harus berusaha sementara ini. Tapi ini bagian dari proses pembelajaran,” lanjutnya.
Patrick Adhiatmadja selaku Executive Advisor PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI) dan PT Federal Karyatama (PT FKT) mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Enea untuk tetap bisa mempertahankan posisi di puncak klasemen. Serta proses belajar Diggia yang baru saja pindah ke MotoGP.
“Kedua pembalap sudah melakukan yang terbaik saat kondisi hujan di sirkuit Mandalika. Enea menunjukkan perannya sebagai pembalap bertalenta dengan meraih tambahan poin untuk mempertahankan posisinya di puncak klasemen. Begitu juga dengan Diggia berjuang untuk dapat hasil terbaik di Mandalika. Semoga hasil ini bikin bangga Indonesia karena Federal Oil mendukung penuh Gresini Racing di kelas MotoGP,” ujar Patrick Adhiatmadja.
Patrick mengharapkan balapan berikutnya di MotoGP Argentina yang digelar 4 April mendatang, Enea dan Diggia bisa kembali bikin bangga Indonesia. (FO/AB)