AlanBIKERS.com – Ketangguhan jelajah jarak jauh dari Suzuki GSX150 Bandit sedang diuji oleh Bro Angga ‘FotoFotoMoto’ bersama Bro Adnan ‘Photology’. Mereka sedang menjalankan misi dari program ‘Pertamina Enduro Go Out & Adventure Reveal New Destination Jakarta Timor Leste’.
Mengawali perjalanan sejak tanggal 14 Agustus 2019 dari Bekasi dengan tujuan Timor Leste. Rute yang mereka tempuh lewat Pantura menyusuri Pulau Jawa menuju Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Rote, NTT. Berikut cerita yang dikirim Bro Angga dari Timor Leste.
Sebelum memasuki Timor Leste kami memeriksa kesiapan fisik kendaraan, sejak berangkat dari Jakarta hingga di Kupang dengan jarak tempuh 2780km, Suzuki GSX150 Bandit belum menunjukkan penurunan performa.
Rute yang dilewati bervariasi, mulai dari pulau jawa dengan kemacetannya, pulau Sumbawa yang panas dan Flores yang berkontur naik turun gunung, Suzuki GSX150 Bandit benar-benar kami siksa hingga limitnya.
Ketika tiba di Kupang, Bengkel resmi Suzuki Surya Mahkota Kencana memeriksa secara detail Suzuki GSX150 Bandit, mulai dari penggantian oli dengan Pertamina Enduro type Racing SAE10-40, cek kekencangan semua baut yg menopang mesin, air radiator dan ketebalan kampas rem, tidak lupa membersihkan saringan udara.
Yang membuat mekanik tercengang adalah ketegangan rantai yang belum mengendur sama sekali, bisa dipastikan sejak berangkat dari Jakarta hingga Kupang Suzuki GSX150 Bandit masih dalam kondisi fit dan prima.
Secara kebetulan kami bertemu anggota TNI yang sedang melakukan service rutin motor Suzukinya, beliau juga berasal dari Tutuala, dia memberikan informasi kondisi terakhir Timor Leste, mulai dari sisi keamanan hingga kondisi jalan.
Kami sangat beruntung hari itu karena ada pihak Suzuki Jepang sedang melakukan visit ke kupang, mereka kagum dengan performa Suzuki GSX150 bandit. Terima kasih Suzuki Surya Mahkota Kencana Kupang, semakin yakin kami untuk melibas rute selanjutnya, Timor Leste !
Esok harinya jam 08.00 WITA kami bergerak menuju Timor Leste, namun kami ingin mengunjungi juga beberapa pintu perbatasan yang ada, yaitu Pintu Perbatasan Wini, pintu perbatasan Motamasin dan pintu perbatasan yang akan kami lalui, Border Motaain.
Untuk menuju Perbatasan Wini, rute yang kami lalui tidak mudah, selepas Kupang hingga daerah Kefamenanu angin berhembus sangat kencang dari arah timur, angin samping terkadang membuat kami oleng meskipun tidak sampai membahayakan tapi cukup membuat kami ekstra hati-hati.
Memasuki wilayah Wini, suguhan bukit batu berwarna hitam memyambut kami, sesekali kami melintasi rumah adat yang masih kokoh berdiri dengan atap rumbia keringnya. Memasuki Border Wini, kami hanya berfoto disini, setelah puas mengabadikan moment kami melanjutkan perjalanan menuju kota Atambua.
Keesokan harinya, kami melanjutkan perjalanan mengunjungi Border Motamasin, disini suguhan jalan yang sesekali penuh lubang, sesampainya di perbatasan Motamasin yang artinya Sungai Garam kami langsung berfoto ria.
Di perbatasan ini sangat megah gedung lintas batas sisi indonesia. Selesai berfoto kami kembali ke kota Atambua untuk mempersiapkan diri menuju Timor Leste dari perbatasan Motaain esok harinya.