AlanBIKERS.com – Tepat hari Minggu, 7 Oktober 2018 sekitar pukul 12.00 waktu India, misi Solo Riding Jakarta – Himalaya yang dilakukan Bro Gunadi, salah satu Founder sekaligus Ketua Umum Freeriders Indonesia (FRI) usai sudah. Hal ini ditandai dengan berhasilnya dia mengibarkan Bendera Merah Putih di jalan tertinggi di dunia puncaknya pengunungan Himalaya, yakni Khardung La, India.
Dengan tagline ‘Aksi Keselamatan Jalan, Pelestarian Lingkungan Hidup, Keberhasilan Pembangunan Nasional dan Persahabatan Antar Bangsa’, Bro Gunadi mengawali perjalananya dari Kantor Pusat Kementrian Perhubungan, Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2018 dengan mengendarai sepeda motor produksi Indonesia Viar Vortex 250.
“Alhamdulilah, dengan mengendarai Viar Vortex 250, motor Indonesia serta didukung Adira Finance, GIVI Indonesia, Relawan Garuda dan support dari seluruh pihak terkait, akhirnya saya bisa selesaikan misi mengibarkan Bendera Merah Putih di Jalan tertinggi dunia, KhardungLa, Himalaya, India, itupun setelah menunggu 3 hari lamanya di Leh Ladakh sejak 4 Oktober lalu,” ujar Bro Gunadi.
“Bangga dan haru bercampur jadi satu, saya bicara sendiri di depan plang logo Khardung-La Top itu sambil menahan air mata yang tak terasa menetes karena menahan haru, setelah melewati perjalanan yang panjang dan sangat berat saat memasuki wilayah India,” lanjutnya.
Seperti yang diutarakannya, dia mulai merasakan medan jalan yang sangat berat dan penuh tantangan serta kendala saat mulai masuk negara Myanmar, apalagi saat di India yang juga ditambah dengan tipikal masyarakatnya sangat berbeda dengan di Indonesia, mereka kebanyakan bersikap semaunya dan tidak peduli sekitarnya.
Setibanya di wilayah Himalaya pun dia harus merasakan cuaca yang sangat dingin atau snowfall mulai dari Srinagar, Dras, Kargil, Leh, Khardungla, Pang, Debring, Rohtang hingga Manali di bawah 0 derajat semua suhunya.
“Tantangan yang paling berat adalah saat menemui jalan putus ketika memasuki Manali dan berputar balik cari jalan lain, akibatnya jarak rute yang ditempuh bertambah jadi 1.000 km. Kemudian udaranya sangat dingin, orang India di Himalaya saja tidak kuat, dan terakhir jalannya berubah jadi es semua, jalan jadi licin dan tidak bisa dilewati dengan riding, motor harus dituntun pelan-pelan,” ujarnya.
Biasanya seperti beberapa bikers dunia yang pernah tiba di Himalaya dengan sebuah program atau paket terbang dan sewa motor di India mengatakan, mereka tiba di Himalaya saat musim panas/ summer, tidak seperti yang dialami oleh Bro Gunadi kali ini.
Seluruh bikers yang datang ke Himalaya saat ini tidak diperbolehkan masuk ke beberapa wilayah oleh pihak Militer India karena musim dingin, mereka pun balik kanan. Hanya beberapa biker yang berani meneruskan perjalanannya, termasuk Bro Gunadi.
“Udara di Himalaya terasa sangat dingin, tangan perih dan kepala sakit sekali karena kadar oksigen yang sangat tipis, ditambah dengan snowfall membuat jalan menjadi es jadi sulit untuk dilalui, air membeku akibat salju tebal, namun semua rintangan tersebut berhasil dilalui bersama Viar Vortex 250,” lanjut Bro Gunadi.
“Keberhasilan Solo Ride Jakarta to Himalaya adalah keberhasilan Riders Seluruh Indonesia, kita adalah bangsa yang besar, kuat, berani dan disegani oleh negara luar. Saya mengibarkan Bendera Merah Putih melalui jelajah dunia ini demi mengharumkan nama Indonesia di mancanegara,” tegasnya.
Saat ini Bro Gunadi telah tiba kembali di Manali, India persiapan untuk kembali ke KBRI di New Delhi. “Tak ada gading yang tak retak, tak ada keberhasilan tanpa dukungan semua pihak. Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah mendukung misi saya ini,” tutup Bro Gunadi.