AlanBIKERS – Marc Marquez dari Ducati Lenovo Team telah mengukir babak baru dalam sejarah Ducati pada gelaran Tissot Grand Prix of Czechia di Sirkuit Brno, Ceko. Marc Marquez menjadi pembalap pertama dari pabrikan Borgo Panigale tersebut yang meraih lima kemenangan Grand Prix secara berturut-turut dengan menunggangi Desmosedici GP.
Sementara itu, pebalap Ducati Lenovo Team lainnya Francesco Bagnaia kehilangan podium, hanya terpaut setengah detik, dia finis di posisi keempat setelah penampilan solid di babak akhir.
Marquez mempertahankan posisi kedua di awal balapan dan, setelah sempat memimpin, dia merosot ke posisi ketiga, lalu kembali ke posisi dua pada lap kedua dan membuntuti Bezzecchi hingga lap kedelapan.
Baca juga: Kren! Marquez jadi “Raja Sachsenring” Usai Juara di MotoGP ke-200 nya
“Saya merasa sangat baik di atas motor, sama seperti saat Sprint kemarin. Saya melihat di lap-lap awal, Marco (Bezzecchi) menarik gas sangat dalam dan mengambil risiko, jadi saya memutuskan untuk menunggu karena balapan ini sangat panjang. Begitu saya merasakan penurunan tarikan gas pertama, saya menyalipnya dan membuat jarak, lalu mengendalikan balapan,” ujar Marquez.
Marquez menyampaikan sejujurnya, keselarasan dengan motornya luar biasa, bahkan lebih baik dari yang dia rasakan saat di Sachsenring. “Saya berkendara dengan mulus dan masih punya sedikit ruang untuk melaju lebih cepat. Saya sangat senang, saya menikmati bagian pertama musim ini, tim dan para teknisi benar-benar bekerja sangat baik,” lanjutnya.
Baca juga: Marquez Juara di Assen, Jadi Kemenangan Tiga Kali Berturut-turutnya
Bagnaia, setelah start dengan baik, kehilangan jejak trio terdepan. Pecco lalu menemukan ritme yang kuat dan memperkecil jarak, namun tidak mampu mengejar posisi ketiga di tahap akhir.
Usai balapan Francesco Bagnaia menjelasnya bahwa seiring berjalannya balapan, dia berhasil mengelola traksi belakang dengan lebih baik dan merasa lebih nyaman begitu menurunkan level kontrol traksi. Karena FP2 berjalan tidak dalam kondisi kering, dia pun tidak dapat melakukan pemetaan dengan baik, jadi dengan kontrol traksi yang lebih sedikit, area ini memang membaik.
“Namun, bagian depan motor tidak memungkinkan saya untuk mengerem dengan keras. Saya selalu menjadi pembalap yang sulit dilewati saat pengereman, sementara situasinya justru sebaliknya sekarang. Kami sedang melakukan perbaikan di berbagai area untuk meningkatkan performa. Tentunya, pendekatan untuk menjalani musim ini telah berubah setelah sekian balapan karena sulit untuk berpikir melawan Marc dalam kondisi seperti ini, kami harus realistis. Kami perlu memulai ulang dan melakukan yang terbaik yang kami bisa, dengan menjadikan Alex (Márquez) sebagai titik referensi kami,” ujar Bagnaia.
Baca juga: Marquez Raih Kemenangan ke-93, Ducati Lenovo Team Masih Puncaki Klasemen
Setelah Grand Prix seri ke-12 musim ini berakhir, Marc Marquez kini mengumpulkan 381 poin, selisih keunggulannya menjadi 120 poin dari Alex Márquez. Francesco Bagnaia berada di posisi ketiga, tertinggal 168 poin dari rekan setimnya. Kini Ducati Lenovo Team terus memimpin klasemen tim dengan 594 poin, dan Ducati juga bertahan di puncak klasemen pabrikan dengan 430 poin.
Selanjutnya untuk Grand Prix ke-13 musim ini, Ducati Lenovo Team akan kembali beraksi setelah jeda musim panas di Spielberg, Austria pada 15-17 Agustus mendatang. (LMI/AB)