AlanBIKERS.com – Sejarah ekspor mobil Suzuki dimulai tahun 1993 lewat Carry Futura, Carry Real Van, dan Katana yang menjadi produk ekspor pertama Suzuki Indonesia. Kegiatan ekspor kemudian dilanjutkan dengan produk lainnya, seperti Baleno (1998), Karimun (1998), APV (2004), Carry 1.0 (2008), Grand Vitara(2008), Swift (2008), SX4 (2010), Ertiga (2013), dan Karimun Wagon R (2015).
Selama 25 tahun menjadi eksportir mobil, Suzuki telah mengapalkan 478.351 unit CBU (Completely Bulid Up) atau utuh dan CKD (Completely Knock Down) atau dalam keadaan terpisah ke berbagai negara.
Khusus untuk Ertiga, PT. Suzuki Indomobil Motor (PT SIM) mulai melakukan ekspor pada tahun 2013. Hingga 2018, sebanyak 42.158 unit Ertiga telah berhasil dikapalkan ke 28 negara. Tren positif ini terus berlanjut dengan dimulainya ekspor All New Ertiga. Acara peresmian Senin lalu (22/10) mengawali ekspor 12.000 unit All New Ertiga ke Meksiko, Filipina dan 20 negara lainnya yang tersebar di benua Asia, Amerika Latin dan Oseania.
Sedangkan untuk ekspor sepeda motor dimulai pada tahun 2012, Suzuki pertama kali mengekspor Satria FU150, Smash FI, Nex, dan Let’s dalam bentuk CBU. Kemudian pada tahun 2014 Suzuki mengekspor sepeda motor CBU Address dan 2016 mengekspor CBU GSX Series.
Sedangkan ekspor dalam bentuk CKD dimulai pada tahun 2012 dengan produk Shogun 125, Satria FU150, Raider (Youngstar), Thunder 125, Shooter, Nex, dan Let’s. Total hingga September 2018 sebanyak 699.481 unit sepeda motor baik CBU dan CKD telah diekspor ke 39 negara.
Pada momentum peresmian ekspor Senin lalu (22/10), Suzuki telah mengapalkan NEX II ke Filipina dalam bentuk CBU. Kemudian untuk kedepannya, Suzuki juga akan mengekspor NEX II dalam bentuk CKD ke Kamboja. Saat ini, Suzuki telah mulai mengapalkan sebanyak 4.456 unit NEX II sejak Agustus 2018. Suzuki menargetkan hingga Maret 2019 akan mengekspor 18.660 unit NEX II ke dua negara tersebut. (RLS/AB)