AlanBIKERS.com – Segala dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19 saat ini menjadi beban bersama masyarakat Indonesia, baik dari kalangan bawah hingga atas. Semua kalangan pun ikut bahu membahu saling membantu untuk meringankan beban masyarakat yang paling terdampak.
Demikianlah yang dilakukan para bikers pengguna motor 650cc merk Kawasaki yang tergabung didalam 650 Kawasaki Local Area Network (KLAN) Indonesia. Sebagai bentuk kepedulian atas wabah yang terjadi, pada bulan Ramadhan lalu mereka menggelar Baksos dengan tagline ‘Ramadhan Ride to Donate’ pada tanggal 22 dan 24 Mei 2020.
Dalam kegiatannya ini mereka menggalang dana yang juga melibatkan Forkom Kawasaki 650, Vulcan Rider Indonesia, Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah dan Jejaring NGO Surabaya. Dari penggalangan dana tersebut menghasilkan donasi berupa uang tunai Rp.10 Juta, beras 300 Kg, Masker KN95 200pcs, Baju Hamzat 75pcs dan Face Shield 125pcs.
Baca juga : Layanan SIM Jakarta Ditutup Mulai 24 Maret – 29 Mei 2020
Donasi yang terkumpul diserahkan ke tiga tempat, yakni RS. Santo Yusup Bandung pada tanggal 22 Mei 2020, lalu ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I dan Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, Jakarta Timur pada tanggal 24 Mei 2020.
Seperti yang disampaikan Bro Djoe Witjaksono selaku Ketua Panitia, dimasa pandemi ini merupakan duka bersama. Sudah seharusnya kita bahu membahu dan ulurkan tangan untuk membantu mereka yang terdampak pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Dimana kali ini mereka fokus kepada orang tua yang sudah jompo dan anak-anak balita yang memang rentan terjangkit Covid-19.
“Terima kasih untuk semua sahabat yang telah berpartisipasi dalam Ramadhan Ride to Donate kali ini, baik melalui dana, barang, do’a dan semangatnya. Semoga semua kebaikan kita dibalas berkali lipat oleh Tuhan YME dan kita terus dimampukan menjadi saluran cintaNYA buat banyak orang,” ujar Bro Djoe.
Kegiatan Ride to Donate merupakan agenda sosial dari 650 KLAN Indonesia yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun guna memupuk rasa kebersamaan, kepekaan sosial. “Sekaligus membangun citra yang positif bahwa komunitas atau klub motor bukan hanya organisasi eksklusif yang kerjaannya turing dan kopdar saja,” tutup Bro Djoe.